Menilai Efektivitas Auditor Internal Syariah: Kunci Keberlanjutan dan Pengelolaan Risiko di Bank Syariah

DEPOKPOS – Seperti yang kita ketahui, profesi auditor terbagi menjadi 2 yaitu auditor internal dan auditor eksternal. Namun, seiring berkembangnya entitas syariah di dunia. Maka muncul lah kebutuhan akan profesi audit khusus yang dapat mengaudit entitas syariah dengan mengikuti prinsip-prinsip syariat Islam yang berlaku. Sebagai auditor internal syariah yang bertugas mengaudit sebuah entitas syariah, Efektivitas auditor internal syariah tidak dapat hanya bergantung pada pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip syariah, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk menilai, mengendalikan risiko, dan memperbaiki pengendalian internal.

Sebagai contoh, dalam konteks bank syariah, peran audit internal syariah menjadi sangat krusial dalam menjaga kesehatan dan keberlanjutan bank tersebut. Auditor internal syariah memiliki tugas untuk memeriksa serta memberikan saran kepada unit operasional tentang cara mencapai tujuan manajemen risiko dan peningkatan pengendalian internal. Dalam mengukur efektivitas auditor internal di bank syariah, kita dapat melibatkan berbagai cara dan sudut pandang, salah satunya dengan menggunakan teori keagenan Islam.

Teori keagenan islam ini menggambarkan hubungan kontrak melibatkan satu individu atau lebih (yang disebut prinsipal) yang menyewa individu lain (agen) untuk menyediakan layanan tertentu. Dalam proses ini, prinsipal memberikan otoritas kepada agen untuk membuat keputusan atas namanya.

Penggunaan teori keagenan Islam ini dapat menjadi landasan kuat untuk menilai efektivitas auditor internal syariah. Penialaian seperti independensi, pelaporan, kontak langsung, dan pengelolaan konflik kepentingan dapat diukur dan dikembangkan melalui prinsip-prinsip keagenan Islam ini sbb :

Status organisasi audit internal Syariah
Kontak langsung dengan dewan direksi
Konflik kepentingan pekerjaan
Kebebasan akses ke seluruh departemen
Objektifitas auditor
Keterampilan audit syariah
Sertifikasi profesional syariah
Kompetensi teknis
Kecermatan profesional auditor

Dalam menghadapi dinamika industri perbankan syariah yang terus berkembang, bank syariah memerlukan auditor internal yang tidak hanya mengerti prinsip syariah, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap manajemen risiko dan pengendalian internal. Dengan efektivitas auditor internal syariah yang terus dikembangkan, bank syariah dapat memastikan kelangsungan operasionalnya sambil tetap setia pada nilai-nilai syariah yang mendasarinya.

Dari paragraf diatas maka dapat kita simpulkan bahwa auditor internal syariah sangat penting bagi entitas-entitas syariah khususnya bank syariah. Auditor internal yang baik dan efektif menggambarkan manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik. Bagi auditor internal syariah pemahaman pada prinsip-prinsip syariah menjadi landasan utama tetapi juga kemampuan untuk menilai, mengendalikan risiko, dan memperbaiki pengendalian internal menjadi tolak ukur auditor internal syariah yang efektif. Maka dari itu untuk mendapatkan auditor internal syariah yang efektif, bank syariah harus bisa memberikan segala kebutuhan dan keleluasaan bagi auditor internal untuk menilai dan memberikan saran yang baik kepada unit operasional tentang cara mencapai tujuan manajemen risiko dan peningkatan pengendalian internal.

Mevita Thalita Isna